SEWAK (SELAI TEMULAWAK): Inovasi Baru Makanan Berbahan Dasar Tanaman Apotek Hidup

SEWAK (SELAI TEMULAWAK):
Inovasi Baru Makanan Berbahan Dasar
Tanaman Apotek Hidup
Oleh : Bilqis
Email :

Abstrak _Selama ini temulawak hanya dijadikan jamu tradisional yang kurang diminati orang karena rasanya yang begitu pahit. Jarang orang tahu ternyata jika temulawak digunakan dengan optimal dapat dijadikan sebagai bahan pangan yang memiliki nilai jual dan khasiat yang tinggi. Di Indonesia ketersediaan temulawak tidak diragukan lagi jumlahnya, sebab tanaman temulawak mudah tumbuh di pekarangan rumah. Salah satu manfaat dari temulawak adalah sebagai penambah nafsu makan, sehingga para orang tua menjadikan temulawak sebagai jamu untuk menambah nafsu makan anaknya. Tetapi karena rasa temulawak yang pahit tentu kurang diminati oleh anak-anak. Hal tersebut memunculkan gagasan penulis untuk mengolahnya menjadi selai yang bernilai ekonomis.
Tujuan dari program ini adalah mengolah temulawak menjadi selai yang  dapat dikonsumsi selain sebagai jamu dan obat . Selain itu dengan adanya program ini menjadikan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat. Program ini diharapkan dapat meningkatkan minat masyarakat terhadap tanaman apotek hidup asli Indonesia.
Manfaat yang didapatkan dari program ini adalah terciptanya produk selai temulawak yang menggunakan bahan dasar ampas temulawak.
Pendahuluan
1.      Latar Belakang
Saat ini ketahanan pangan nasional dan masalah kesehatan menjadi isu yang sedang hangat dibahas dalam berbagai forum. Indonesia sebagai Negara agraris dengan kondisi tanah yang subur menyediakan berbagai macam tanaman yang sudah sejak jaman dahulu dapat dikonsumsi. Salah satu jenis tanaman tersebut adalah temulawak. Jenis temulawak ini kurang diminati masyarakat karena tidak banyak orang yang tahu cara pengolahannya. Sebagian besar masyarakat mengolah temulawak menjadi ‘jamu penambah nafsu makan’. Budi daya temulawak ini juga tidak banyak dilakukan orang. Padahal perkembangbiakan temulawak ini sangat mudah.
            Tidak optimnalnya budidaya temulawak disebabkan oleh tiga factor. Yang pertama, daya jual produk ini rendah sehingga jarang orang yang menanam temulawak ini. Kebanyakan mereka menanam temulawak ini hanya untuk jamu yang dikonsumsi sendiri. Persoalan kedua adalah terkait masalah pengolahan temulawak ini yang masih tradisional dan kurang variatif sehingga kurang memiliki daya Tarik. Ketiga, rasa pahit pada temulawak ini menjadikan tanaman ini kurang diminati masyarakat.
            Berawal dari persoalan di atas, penulis bermaksud meningkatkan daya jual temulawak dengan cara memberi nilai tambah pada tanaman ini dengan mengolahnya menjadi ‘selai’. Agar selai ini memiliki nilai tambah dan diharapkan meningkatkan nilai jualnya, dalam penelitian ini ditambah bahannya dengan temulawak. Dengan cara ini selai yang dihasilkan tidak hanya makanan tapi juga dapat bermanfaat untuk menjaga kesehatan bahkan bisa untuk obat karena kandungan yang terdapat dalam temulawak sangat baik untuk kesehatan tubuh kita. Dari uraian di atas penulis mengadakan penelitian Mengolah Temulawak menjadi Selai. Perumusan Masalah
1.      Apa manfaat temulawak bagi kesehatan?
2.      Bagaimana cara mengolah temulawak menjadi selai ?
3.      Apa keunggulan Selai temulawak?
2.      Tujuan penulisan
1.      Mengetahui manfaat temulawak
2.      Menemukan cara  bagaimana mengolah temulawak menjadi selai
3.      Menjelaskan keunggulan selai temulawak
B. Tinjauan Pustaka
1. Sekilas Tentang Temulawak
Definisi menurut Kamus Besar Besar Bahasa Indonesia, selai adalah bubur dari buah-buahan yang dimasak dengan gula sampai kental(biasanya dioleskan pada roti, kue, dan sebagainya). Jadi selai adalah makanan pendamping roti yang biasanya terbuat dari buah-buahan. Penampilannya biasanya berwarna cerah dan menarik. Tingkat keawetan selai tergantung dari bahan baku selai, semakin baik kualitasnya, semakin tahan lama pula.
Selain terbuat dari bahan dasar buah-buahan, ada beberapa selai yang memakai bahan dasar sayur-sayuran seperti seledri, dan wortel (wikipedia.org)
Selai biasanya digunakan sebagai pelengkap roti, kue,  dan nastar. Roti dengan selai banyak digemari anak-anak. Namun sebagian anak lebih suka mengonsumsi selai tanpa roti. Sehingga harus diperhitungkan pembuatan selai yang sehat serta memiliki kandungan dan vitamin.
Di Indonesia pada umumnya, selai dibuat dari bahan dasar buah, namun dalam produk ini ada perubahan pada bahan dasar selai yaitu dari ampas temulawak. Dimana  temulawak merupakan bahan lokal yang mudah didapatkan serta mempunyai banyak manfaat untuk kesehatan.
Temulawak (Curcuma Xanthorriza) adalah tumbuhan obat yang tergolong dalam suku temu-temuan (Zingiberaceae). Temulawak memiliki efek farmatologi yaitu :
1.      Menambah nafsu makan
2.      Hepatoprotektor ( mencegah penyakit hati )
3.      Menurunkan kadar kolesterol
4.      Menghilangkan nyeri sendi
5.      Diuretik ( peluruh kencing )
Manfaat lainnya yaitu melancarkan asi dan membersihkan darah ( Rukmana. R)
            Berikut tabel kandungan yang terdapat pada temulawak :
No
NUTRIEN( per 100 gram )

JUMLAH
SATUAN
1
Air
12,85
g
2
Energi
312
kca

Protein
9,68
g

Total Lipid ( lemak )
3,25
g

Karbohidrat
67,14
g

Serat
22,7
g

Gula Total
3,21
g

Kalsium ( Ca)
168
mg

Besi ( Ze)
55
mg

Magnesium ( Mg)
208
mg

Phosphorus ( P)
299
mg

Potassium ( K)
2080
mg

Sodium ( Na)
27
mg

Zinc ( Zn)
4,5
mg

Vitamin C ( ascorbie acid)
0,7
mg

Thiamin
0,058
mg

Riboflavin
0,15
mg

Niacin
1,35
mg

Vitamin B-6
0,107
mg

Asam Folat
20
µg

Vitamin B-12
0
µg

Vitamin A, RAE
0
µg

Vitamin A, IU
0
IU

Vitamin E, (alphatocopherol)
4,43
mg

Vitamin D ( D2 + D3 )
0
µg

Vitamin D
0
IU

Vitamin K ( Phylloquinone)
13,4
µg

Fatty Acids, total Saturated
1,838
g

FatTY Acids, total Monounsaturated
0,449
g

Fatty Acids, total Polyunsaturated
0,756
G

FATTY Acids, total Trans
0,056
G




            Selain dimanfaatkan sebagai jamu dan obat, temulawak juga dimanfaatkan sebagai sumber karbohidrat dengan mengambil patinya, kemudian diolah menjadi bubur makanan bayi dan orang-orang yang mengalami gangguan pencernaan ( Sashapradja,s. )
C. Metode Penulisan
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah selai, sedangkan variable terikatnya adalah temulawak. Data dikumpulkan melalui pengamatan langsung dan wawancara mendalam (in depth interview). Selain itu data  juga dikumpulkan dengan kajian pustaka. Teknik anallisis data dilakukan setelah hasil pengamatan (observasi), interview dan kajian pustaka terkumpul. Setelah data terkumpul dilakukan reduksi data dan selanjutnya dibuat ferifikasi data (Kesimpulan).
D. Pembahasan
Berikut adalah penjelasan tentang hasil penelitian cara mengolah temulawak menjadi selai.
Bahan :
1.      Temulawak
2.      Air
3.      Gula
4.      Madu
Alat :
1.      Blander
2.      Wajan
3.      Pisau
4.      Telenan
5.      Kompor
6.      Sutil
7.      Saringan
8.      Toples Kaca
Cara pembuatan :
1.      Pertama menyiapkan alat dan bahan. Setlah alat dan bahan siap, lalu cuci temulawak hingga tidak ada sisa tanah diruas-ruas temulawak.
2.      Jika sudah benar-benar bersih kupas temulawak lalu potong kecil-kecil agar mudah halus saat diblender.
3.      Langkah selanjutnya siapkan blender, kemudian blenderlah temulawak yang sudah dipotong kecil-kecil tadi hingga halus. Lalu pisahkan ampas temulawak dari air temulawak.
4.      Siapkan wajan kemudian masak ampas temulawak dengan api sedang dan tambahkan air, madu serta gula pasir secukupnya. Sambil terus diaduk hingga kental dan berwarna kecokelatan.
5.      Jika sudah mengental, pindahkan selai tersebut ke dalam toples kaca, lau dinginkan di lemari es.
6.      Selai siap dinikmati bersama roti tawar, kue ataupun nastar.
7.      Agar selai bisa bertahan lama simpan dalam lemari pendingin tutup rapat toplesnya.
E. Penutup
1. Kesimpulan
     Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pembuatan selai dari ampas temulawak merupakan makanan pelengkap roti, kue ataupun nastar yang terbuat dari temulawak yang dikentalkan dengan proses pengentalan. Pembuatan selai temulawak sangatlah baik karena bahan-bahan yang digunakan masih alami. Temulawak yang dianggap hanya dapat dijadikan jamu dan obat ternyata dapat diolah menjadi suatu produk yang memiliki nilai jual tinggi berupa selai. Sehingga memunculkan olahan produk baru yang dapat diminati oleh masyarakat yang memiliki rasa yang sekaligus berbeda dari selai-selai lainnya. Rasanya yang unik juga dapat memunculkan rasa penasaran sehingga menarik masyarakat untuk mencoba selai tersebut  . Proses pengolahan secara tradisional memiliki kecenderungan lebih disukai dibandingkan selai yang dibuat secara modern karena terjamin kualitas bahan-bahannya.
2. Saran
            Dari hasil penelitian di atas penulis menyarankan agar ada penelitian lanjutan untuk mengemas produk olahan temulawak  ini bisa bertahan lama. Selanjutnya juga disarankan untuk mencoba mengolah temulawak ini menjadi bentuk olahan lain. Mengingat banyaknya manfaat dari temulawak disarankan agar masyarakat mengkonsumsi selai temulawak secara rutin.




Daftar Pusaka
     https : //www.google.co.id/s/mediskus.com/herbal/23-manfaat-temulawak-berdasarkan-kandungannya/amp. http : //id.m.wikipedia.org/wiki/temu_lawak. http : // kbbi.co.id/arti-kata/selai. http : //www.google.co.id/amp/lifestyle.okezone.com/amp/2017/05/12/298/1689715/sukses-bikin-selai-buah-sendiri-simak-tips-agar-selai-tahan-lama



Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENGOLAH BUNGA PEPAYA MENJADI NUGGET DENGAN EKSTRAK DAUN JAMBU

MENGOLAH TERONG POKAK MENJADI BROWNIES DENGAN EKSTRAK DAUN JAMBU BIJI

PROGRAM KERJA PERPUSTAKAAN 2017