Desaku ATM-ku (Asuransi Tunjangan Masa Depan-ku) sebagai Strategi Mengatasi Permasalahan Sosial dan Ekonomi Bangsa
Desaku ATM-ku (Asuransi Tunjangan Masa Depan-ku) sebagai Strategi
Mengatasi Permasalahan Sosial dan Ekonomi Bangsa
Oleh : Verent Nindi Oktaviani Rusmarlina
SMAN 1 Sambit Ponorogo
Pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan yang bertujuan
meningkatkan kualitas hidup manusia di seluruh dunia. Baik dari generasi sekarang
maupun yang akan datang, tanpa mengeksploitasi penggunaan sumber daya alam
yang melebihi kapasitas dan daya dukung bumi. Pembangunan berkelanjutan tersebut
kini menjadi misi berbagai negara di dunia. Mereka telah berkomitmen untuk
melaksanakan Global Goals dengan integrasi SDG’s (Sustainable Development
Goals) yang mulai berlaku tahun 2016 menggantikan Millenium Development Goals
MDG’s) yang memasuki masa penghabisan tahun 2004. Di dalam SDG’s terdapat 17
tujuan dengan 169 target yang ingin dicapai. Salah satunya adalah tujuan 10 yaitu
berkurangnya kesenjangan dalam dan antar negara.
Kesenjangan sosial sering diartikan sebagai perbedaan akses untuk
mendapatkan sumber daya, kekuasaan dan status di dalam dan antara masyarakat.
Kesenjangan sosial tersebut tidak sama dengan perbedaan sosial yang dikategorikan
ke dalam stratifikasi dan deferensiasi sosial, melainkan dapat dikategorikan sebagai
permasalahan sosial. Hal tersebut dikarenakan terdapat ketidakadilan dalam
pemberian kontribusi kepada masyarakat dari berbagai aspek kehidupan.
Saat ini masih banyak tantangan yang harus dihadapi untuk mengatasi
kesenjangan sosial. Di Indonesia hidup jutaan orang yang mengalami kemiskinan
dengan tingkat pendidikan yang relatif rendah. Perihal ini menyebabkan mereka sulit
untuk mendapatkan pekerjaan yang layak dan pada akhirnya mereka menjadi seorang
pengangguran. Permasalahan tersebut tidak bisa dianggap remeh, untuk mengatasi hal
tersebut perlu adanya strategi yang harus dijalankan oleh seluruh elemen yang ada.
Pemerintah sebenarnya telah melakukan berbagai cara untuk mengatasi
permasalahan sosial dan ekonomi di Indonesia. Namun, pada kenyataannya program
yang dikembangkan pemerintah hanya berorientasi pada peningkatan produksi
komoditas yang dihasilkan masyarakat miskin dan tidak menyentuh kebutuhan paling
substansial. Berkaitan dengan hal tersebut, maka perlu dibangun suatu fasilitas
ekonomi kreatif yang sesuai dengan potensi yang ada. Ekonomi kreatif s endiri
mencakup industri kreatif yang diyakini dapat memberikan kontribusi bagi
perekonomian bangsa dan dapat menjawab permasalahan sosial dan ekonomi.
Pengembangan potensi ekonomi kreatif melalui industri kreatif dapat dilakukan
dengan cara mengelola sebuah desa. Karena di desa terdapat banyak potensi yang
bisa dimanfaatkan dengan maksimal, baik dari segi sumber daya alam maupun
sumber daya manusia.
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis mempunyai gagasan untuk
menciptakan sebuah program yang bertujuan untuk mengurangi kesenjangan sosial
dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Program tersebut diberi nama "Desaku
ATM-ku". Nama tersebut memiliki arti bahwa desa dapat menjadi asuransi tunjangan
masa depan masyarakatnya. Dengan demikian rencana kegiatan yang akan
dilaksanakan untuk merealisasikan program tersebut adalah mengelola sumber daya
alam dan sumber daya manusia di desa tersebut sehingga dapat mengoptimalkannya.
Untuk merealisasikan program tersebut perlu adanya dana yang berasal dari
dana PNPM Mandiri yang diberikan kepada desa oleh pemerintah Indonesia. Pada
program ini, yang paling berperan adalah karang taruna. Dimana karang taruna
bertugas mengelola program tersebut agar dapat berjalan dengan baik serta bertugas
mengajak dan menggerakkan masyarakat untuk berperan aktif dalam program
tersebut. Sedangkan yang bertanggung jawab atas program tersebut adalah ketua RT.
Hal tersebut dikarenakan agar pengawasan program “Desaku ATM-ku” lebih mudah.
Beberapa kegiatan yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut.
1. Manajemen Produksi
Manajemen produksi menyangkut kegiatan untuk menghasilkan
barang. Di sini manajemen produksi bertujuan untuk menentukan
kualitas dan kuantitas barang yang akan diproduksi, merancang
aktivitas apa yang akan dilakukan untuk kepent ingan produksi. Dalam
kegiatan ini, karang taruna memberikan pengarahan mengenai proses
dalam manajemen produksi yang akan dilaksanakan. Proses tersebut
adalah sebagai berikut.
a. Pemilihan (selecting)
Bahan baku yang dipilih untuk pembuatan produk dalam
program ini adalah sumber daya alam yang ada di sekitar desa.
Apapun sumber daya alam yang ada di desa pasti ada cara
mengolahnya dengan baik sehingga dapat bernilai tinggi jika
pasarkan. Beberapa sumber daya alam yang dapat diolah adalah
pohon kelapa dan pohon pisang. Kedua pohon tersebut dikenal
sebagai pohon seribu manfaat. Karena dari semua bagian pohon
tersebut dapat dimanfaatkan. Contoh produk yang dihasilkan
adalah lampu hias dari tempurung kelapa dan lukisan dari
pelepah pisang.
b. Perancangan (engineering)
Pada kegiatan ini setiap kepala keluarga diberikan
metode mengenai proses produksi atau cara kerja untuk
memproduksi barang. Metode yang akan dilaksanakan adalah
“One Home One Product”. Dalam metode ini setiap kepala
keluarga bisa menentukan sumber daya alam apa saja yang
akan tetapi dengan ketentuan setiap kepala keluarga harus
menghasilkan produk yang berbeda-beda. Ini dimaksudkan
agar dalam satu desa tersebut akan menghasilkan produk yang
beranekaragam.
c. Pengoperasian (operating)
Setiap kepala keluarga harus mengarahkan anggota
keluarganya untuk menghasilkan produk yang unggul. Jika ada
kepala keluarga yang bingung dengan cara mengolah sumber
daya alam yang telah dipilih, bisa bertanya kepada karang
taruna, kemudian karang taruna akan mencarikan metode yang
baik untuk mengolah sumber daya alam tersebut. Dalam proses
produksi ini diberikan waktu tertentu sesuai keputusan bersama
yang telah dibuat. Ini dimaksudkan agar proses produksi terus
berjalan.
d. Pengawasan (controlling)
Setiap saat karang taruna dan juga ketua RT melakukan
pengawasan mengenai proses produksi yang dilakukan oleh
masyarakat. Hal ini dikarenakan jika ada permasalahan yang
muncul bisa diatasi dengan cepat.
2. Pemasaran produk
Pemasaran produk dilakukan dengan berbagai cara. Cara yang
utama untuk memasarkan produk tersebut adalah dengan manfaatkan
teknologi yang saat ini sedang berkembang. Yaitu dengan pemasaran
secara online atau sering disebut Onlineshop. Di sini karang taruna
bertugas mengelola akun sosial media untuk memasarkan produk yang
dihasilkan. Akun sosial media tersebut seperti instagram, facebook,
twitter dan juga youtube. Dalam akun instagram, facebook dan twitter
dipaparkan berbagai gambar mengenai produk yang dihasilkan beserta
rincian harganya. Berbeda dengan pemasaran di youtube. Di akun ini
produk ditampilkan dengan versi video. Video tersebut memuat
tentang pengolahan produk sampai produk siap dipasarkan. Diakhir
video diberi keterangan jika ada yang berminat bisa melakukan order
ke narahubung yang tercantum dan bisa datang langsung ke toko.
Membicarakan tentang toko, produk yang dihasilkan juga pasarkan
langsung di toko yang didirikan oleh karang taruna. Toko tersebut
diberi nama "Jolo Arto". Di sana dijual berbagai produk yang
dihasilkan masyarakat. Baik produk kerajinan, olahan makanan,
maupun produk lainnya. Produk yang dijual seperti lampu hias dari
tempurung kelapa, meja dari akar pohon, lukisan dari pelepah pisang,
roti serai, dan lain-lain. Berbagai produk tersebut dipilih karena
memiliki peluang yang bagus jika dipasarkan. Cara yang lain adalah
dengan mendistribusikan produk di tempat wisata yang ada di daerah
tersebut. Cara ini dipilih karena tempat wisata merupakan tempat yang
strategis untuk pemasaran dan konsumennya lebih banyak. Selain
cara-cara tersebut ada cara lain yang tentunya juga menguntungkan
jika dilaksanakan. Yaitu dengan mengikutsertakan produk yang
dihasilkan diberbagai acara. Misalnya acara bazar dan pameran.
Diharapkan dengan cara ini masyarakat luar bisa mengenal produk
yang dihasilkan kemudian tertarik untuk membeli.
3. Pengelolaan Laba
Setelah semua produk yang dihasilkan berhasil dipasarkan,
uang hasil pemasaran sebagian ditabung dalam bank. Kemudian
sebagian laba digunakan untuk modal kembali dan sisanya untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari. Tabungan tersebut dapat digunakan
sebagai keperluan dimasa yang akan mendatang. Seperti untuk
memenuhi kebutuhan para anak cucu nanti. Bagi warga yang belum
mempunyai rekening bank, karang taruna akan membantu untuk
membuatnya. Agar nanti semua tabungan bisa disimpan masingmasing di bank.
Dengan adanya program “Desaku ATM-ku” diharapkan bisa
mengurangi kesenjangan di Indonesia sehingga dapat meningkatkan
pertumbuhan ekonomi yang ada. Dengan demikian tujuan 10 dari
SDG’s dapat diwujudkan dengan nyata.
DAFTAR PUSTAKA
Batilmurik, Ridolof W. dan Lao, Hans A, “Pengembangan Model Ekonomi Kreatif
Bagi Masyarakat di Daerah Objek Wisata Bahari Kabupaten Kupang
Nusa Tenggara Timur,” vol. 1, no. 03, Oktober 2016.
Iryanti, Rahma. 2014. “Kemiskinan dan Ketimpangan di Indonesia : Permasalahan
dan Tantangan,”. Diambil dari : http://msc.feb.ugm.ac.id/mscnew/images/stories/berita/seminar%20kemiskinan/1.pdf
Ishartono dan Raharjo, Santoso Tri, “Sustainable Development Goals (SDGs) dan
Pengentasan Kemiskinan,” vol. 6, no. 2: 154-272. Diambil dari :
http://jurnal.unpad.ac.id/share/issue/view/800
Komentar
Posting Komentar